LOGIKA KLASIK DAN LOGIKA MODERN
Logika
Klasik
Jenis logika ini merupakan ciptaan Aristoteles, salah
seorang filsuf besar yang hidup di zaman Yunani kuno. Dia adalah orang pertama
yang melakukan pemikiran sistematis tentang logika.Karena alasan itu, logika
ciptaannya itu disebut juga logika Aristoteles atau logika tradisional. Namun
demikian, ia sendiri tidak menggunakan istilah logika, melainkan istilah analitika dan dialektika. (Resmi, 2012) Aristoteles
mengembangkan suatu aturan-aturan untuk penalaran silogistik yang benar.
Menurutnya, suatu silogisme adalah suatu argument yang terbentuk dari
pernyataan-pernyataan dengan salah satu atau keempat bentuk berikut :
Semua A adalah B (Universal Affirmative).
Tidak A adalah B (Universal Negative).
Beberapa A adalah B (Particular Affirmative).
Beberapa A adalah tidak B (Particular Negative).
Suatu silogisme yang berbentuk sempurna disebut
well-formed syllogism jika ia memiliki dua buah premis dan satu kesimpulan, di
mana setiap premis memiliki satu pokok (term) bersama dengan kesimpulan dan
satu lagi pokok bersama dengan premis lainnya.
Contoh silogisme :
Semua mamalia menyusui (Premis Mayor)
Kuda adalah mamalia (Premis Minor)
Kuda menyusui (Kesimpulan)
Kesimpulan dapat diambil jika subjek dari premis minor
adalah bagian dari subjek premis mayor. Predikat kalimat kesimpulan adalah
predikat premis mayor. (Basri, 2010)
Pada
awalnya logika dipelajari sebagai salah satu cabang filosofi. Kemudian
dipergunakan dalam bidang matematika dan sekarang dalam ilmu komputer. Logika
disini disebut logika simbol karena mempelajari usaha-usaha untuk
menyimbolisasikan logika secara formal. Dengan kata lain logika dipelajari
sebagai sistem formal yang menjelaskan peranan sekumpulan rumus-rumus atau sekumpulan
aturan untuk derivasi. Derivasi dipahami sebagai pembuktian valliditas argumen
yang kuat dengan didukung kenyataan bahwa kesimpulan yang benar harus diperoleh
dari premis-premis yang benar. (Wantania, 2013)
Logika Modern
Yang juga dikenal dengan nama logika simbolik
atau logika matematik adalah corak-corak baru logika. (Wikipedia,
2017)
Logika Modern atau Logika Simbolik
dikembangkan dari logika Aristoteles oleh Augustus De Morgan (1806-1971) dan
George Boole (1815-1864).
Logika
ini membahas argument-argumen yang memungkinkan sesuatu dapat dimasukkan ke
dalam bentuk yang lebih luas dari pada hanya bentuk silogistik. Logika ini juga
mengenalkan symbol-simbol untuk kalimat yang lengkap dan perangkai-perangkai
yang akan merangkainya, misalnya “and”, “or”, “if…then….” dll.
Logika
klasik dan logika modern termasuk dalam logika deduktif, di mana premis-premis dari
suatu argument yang valid harus memiliki kesimpulan, atau kebenaran suatu
kesimpulan harus mengikuti premis-premisnya.
Dalam
bentuk biasa, semua well-formed sentences di dalam logika modern memiliki satu
nilai saja dari dua nilai berikut, yaitu benar (true=1) atau salah (false=0). (Basri, Logika
(Klasik, Modern, dan Banyak Nilai), 2010)
Raymundus
Lullus mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud
membuktikan kebenaran – kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda
induktif dalam bukunya Novum Organum Scientiarum . W.Leibniz menyusun logika
aljabar untuk menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian. Emanuel
Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang menyelediki bentuk-bentuk
pemikiran yang mengatasi batas pengalaman. Selain itu George Boole (yang
mengembangkan aljabar Boolean), Bertrand Russel, dan G. Frege tercatat sebagai
tokoh-tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Logika Modern.
Pada
abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione,
Eisagoge oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan. Thomas Aquinas
1224-1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika. Lahirlah
logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:
•
Petrus Hispanus 1210 – 1278)
• Roger Bacon 1214-1292
• Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
• William Ocham (1295 – 1349)
• Roger Bacon 1214-1292
• Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
• William Ocham (1295 – 1349)
Pengembangan
dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes
(1588 – 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An
Essay Concrning Human Understanding. Francis Bacon (1561 – 1626) mengembangkan
logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum.
J.S. Mills (1806 – 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran
induksi dalam bukunya System of Logic. Lalu logika diperkaya dengan hadirnya
pelopor-pelopor logika simbolik seperti:
•
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars
Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan
pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.
• George Boole (1815-1864)
• John Venn (1834-1923)
• Gottlob Frege (1848 – 1925)
• George Boole (1815-1864)
• John Venn (1834-1923)
• Gottlob Frege (1848 – 1925)
Lalu
Chares Sanders Peirce (1839-1914), seorang filusuf Amerika Serikat yang pernah mengajar
di John Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya
tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (Peirce’s Law) yang menafsirkan logika
selaku teori umum mengenai tanda (general theory of signs). Puncak kejayaan
logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia
Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead
(1861 – 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 – 1970). (Mustari, 2014)
Daftar Pustaka
Basri, H. (2010, April 11). Logika (Klasik,
Modern, dan Banyak Nilai). Retrieved from Sora Jobs:
https://e-miktaohben.blogspot.com/2010/04/logika-klasik-modern-dan-banyak-nilai.html
Basri, H. (2010, April 11 ). Logika (Klasik,
Modern, dan Banyak Nilai). Retrieved from Sora Jobs:
https://e-miktaohben.blogspot.com/2010/04/logika-klasik-modern-dan-banyak-nilai.html
Mustari, A. (2014, Juli 12). MAKALAH
"LOGIKA". Retrieved from MAKALAH "LOGIKA":
http://apipmustari5.blogspot.com/
Resmi, B. (2012, Desember). Pengertian Logika
Klasik. Retrieved from Informasi Pedia:
http://allindopedia.blogspot.com/2012/12/pengertian-logika-klasik.html
Wantania, F. A. (2013, May 10). PENGANTAR LOGIKA
INFORMATIKA. Retrieved from PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA: http://phonks.blogspot.com/2013/05/pengantar-logika-informatika.html
Wikipedia. (2017, November 30). Logika modern.
Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Logika_modern